Beda IMC klasik berbanding dengan IMC saat ini

Saat ini, integrated marketing communication (IMC) menjadi satu metode yang paling banyak dipakai oleh para profesional marketer .
Strategi pemasaran ini sangat dianggap sebagai cara paling cepat untuk menarik minat audiens.
IMC ini sifatnya juga fleksibel. IMC dapat dilakukan melalui online atau offline tergantung kebutuhan penggunanya.
Integrated marketing communication (IMC) dikenal sebagai komunikasi pemasaran terpadu. IMC adalah pendekatan untuk memastikan komunikasi brand yang selaras untuk konsumen di seluruh marketing channel-mu.

Pada zaman dahulu pemasaran dlakukan dengan menggunakan metode tradisional. Metode tradisional sendiri adalah metode pemasaran konvensional yang dilakukan melalui pemasaran media yang ada pada zaman itu yaitu radio atau televisi bisa juga dilakukan secara langsung di tempat umum. Pemasaran zaman dahulu juga menggunakan metode barter atau kegiatan tukar-menukar barang yang terjadi antara dua pihak tanpa perantara alat tukar yakni uang.
Dengan menggunakan metode strategi pemasaran tradisional melalui televisi atau radio,  produk yang akan dipasarkan akan di iklan kan melalui televisi atau radio. Dengan ini orang akan melihat atau mendengarkan produk yang di iklan kan. Memasarkan menggunakan iklan televisi dan radio mampu menarik orang untuk membeli produk tersebut setelah melihat atau mendengarkan melalui media tersebut.
Ada lagi metode dengan membuat poster, selebaran dan banner yang mana melalui strategi pemasaran ini keuntungan yang didapat adalah pembeli dapat membeli barang yang dibutuhkan di tempatnya dan memilih sendiri barang tersebut, akan tetapi strategi pemasaran tradisional juga dapat merugikan karena biaya untuk mengiklankan produk di televisi maupun radio sangat mahal.

Di zaman sekarang orang akan lebih memilih pemasaran digital atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan digital marketing. 
Strategi pemasaran di zaman sekarang menggunakan metode modern, yaitu strategi yang menjadikan orang melakukan bisnis dengan teknologi dan kreatifitas. Tapi di zaman modern ini pemasaran tradisional masih ada contohnya di pasar, dan menggunakan alat tukar yaitu uang.
Dengan strategi pemasaran digital melalui online marketing ini mengandalkan akses internet untuk melakukan pemasaraan. Strategi ini menggunakan media sosial, website, email, dan e-commerce. Strategi pemasaran ini juga memanfaatkan content marketing. Content marketing sendiri adalah proses pemasaran dengan membuat konten video, foto, story, atau artikel yang relevan untuk menarik, memperoleh, dan melibatkan target konsumen.

Strategi pemasaran yang sangat berpengaruh besar terhadap produk-produk bukan dari strategi pemasaran tradisional maupun strategi pemasaran modern tetapi melalui mulut ke mulut, maksudnya strategi pemasaran ini dilakukan melalui penyebaran informasi suatu produk yang dibicarakan dari satu orang ke orang lainnya hingga mencakup jangkauan yang luas.

Konsep SOSTAC adalah model perencanaan, yang awalnya dikembangkan pada tahun 1990an untuk membantu perencanaan pemasaran oleh PR Smith, yang merupakan penulis di Emarketing Excellence.
SOSTAC adalah singkatan dari:
Situasi – dimana kita sekarang?
Tujuan – dimana kita ingin berada?
Strategi – bagaimana kita mencapainya?
Taktik – bagaimana tepatnya kita mencapainya?
Tindakan – apa rencana kita?
Kontrol – apakah kita sudah sampai di sana?
Konsep SOSTAC menjadi populer karena sederhana, mudah diingat, dan mencakup semua masalah utama yang kita perlukan dalam rencana pemasaran atau rencana bisnis. Saat kita menerapkan konsep SOSTAC dan Sistem Pertumbuhan RACE secara bersamaan, kita dapat menilai rencana pemasaran dan membuat strategi berbasis data yang sangat berpusat pada pelanggan dan mudah ditindaklanjuti.
Jika kita ingin membuat rencana yang lebih ringkas dan terfokus, sebaiknya gunakan pendekatan Peluang > Strategi > Tindakan. Dengan memulai mengidentifikasi peluang untuk bisnis, kita dapat menetapkan strategi yang secara langsung mendukung tujuan yang diharapkan. Dengan peluang yang menjadi dasar penyusunan strategi, kita dapat memprioritaskan dan mengoptimalkan aktivitas pemasaran yang akan mendorong kemajuan bisnis yang dijalankan.

Smart Insights Digital Marketing
https://www.smartinsights.com › s...
Panduan model perencanaan pemasaran SOSTAC

https://www.kompasiana.com/aisyahsalsafia/619edbd09dc02915ef1baa82/perbedaan-strategi-pemasaraan-pada-zaman-old-vs-zaman-now

Glints
https://glints.com › lowongan › apa...
Integrated Marketing Communication (IMC): Arti, ...

Dosen pengampu : Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI

Popular posts from this blog

Hubungan Industrial

Apa itu HUBUNGAN INDUSTRIAL?     Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD ’45. Sejarah Hubungan Industrial  1. Revolusi Industri (abad ke-18 hingga awal abad ke-19): Hubungan industrial mulai berkembang pada masa Revolusi Industri di Eropa, terutama di Inggris.. 2. Pembentukan Serikat Pekerja: Pada abad ke-19, gerakan pekerja di berbagai negara mulai berkembang. Serikat pekerja didirikan untuk memperjuangkan perbaikan kondisi kerja, upah yang layak, dan hak-hak lainnya. 3. Pengakuan dan Regulasi Pemerintah: Di abad ke-20, pemerintah mulai mengakui peran penting serikat pekerja dan hubungan industrial dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sosial. Undang-undang ketenagakerjaan mulai diperkenalkan, yang mengatur tentang hak-hak pekerja, keamanan kerja, dan mekanisme penyelesaian...
Read more

Asas Ketenagakerjaan Pasal 32 ayat 1

Image
    Pasal 32 ayat 1 dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Indonesia memiliki asas yang penting dalam menjamin hak dan kesejahteraan pekerja di lingkungan kerja. Berdasarkan pasal ini, pengusaha diwajibkan untuk mempekerjakan tenaga kerja sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati antara pekerja dan perusahaan. Aturan ini mencakup hak-hak dan kewajiban baik dari sisi pengusaha maupun pekerja, meliputi aspek-aspek seperti upah, jam kerja, jaminan keselamatan, dan kondisi kerja yang layak. *1. Menjamin Kepastian Hukum Bagi Pekerja dan Pengusaha*       Pasal ini hadir untuk memastikan bahwa setiap pekerja memiliki perlindungan hukum atas pekerjaan mereka. Dalam konteks ketenagakerjaan, kepastian hukum ini berarti bahwa pekerja dijamin mendapat perlakuan yang adil dan sesuai dengan kesepakatan kerja. Ini penting untuk menghindari adanya penindasan, eksploitasi, atau ketidakadilan yang bisa saja muncul dalam hubungan kerja. Dengan kata lain, p...
Read more